Friday 13 May 2016

Saat Anda berkunjung ke Sragen maka singgahlah ke Desa Kliwonan dan Desa Pilang Kecamatan Masaran untuk melihat industri batik. Dengan datang ke Desa Wisata Batik Kliwonan berarti Anda telah mendatangi langsung pengrajin batik yang ‘sesungguhnya’.
Dikutip dari Indonesia Travel, banyak pengusaha batik terkenal yang mengambil batik dari pengrajin di desa ini kemudian memberi labelnya sendiri.
Desa Wisata Batik Kliwonan merupakan kawasan ekoturisme berkelanjutan dengan pemberdayaan warga lokal untuk mengangkat potensi ekonomi, keunikan, dan kearifan lokal dengan memperhatikan keseimbangan ekologi.
Anda dapat menikmati aktivitas wisata belanja batik berkualitas tinggi dengan harga murah. Berwisata sambil belajar membatik selama 3 jam dengan mendalam, belajar membuat gerabah sawah, mengenal proses bertani, wisata kuliner makanan khas desa, menjelajah desa, hingga fotografi alam. Desa ini menjamin hasrat wisata alam maupun wisata belanja Anda terpuaskan.
Bagi Anda yang berminat mendalami batik secara serius dan profesional, maka dapat mengikuti pelatihan membatik untuk profesional selama 5 hari. Di sini Anda akan belajar teknik dasar pembatikan secara singkat dan cepat. Hasil belajar membatik dapat dibawa pulang.
Ada juga edukasi herbal, dimana Anda dapat mempelajari jenis-jenis tanaman herbal dan cara pemanfaatannya. Temukan lokasinya di Homestay Mbak Puji Dukuh Kuyang Desa Kliwonan. Sewa untuk menginap Rp40 ribu per orang satu hari.
Di sini juga ada pembuatan kerajinan tanah liat hitam.  Anda dapat melihat langsung pembuatan kerajinan tanah liat hitam yang semakin langka. Bagi penggemar kegiatan memancing maka Anda dapat mencoba memancing di kolam buatan dan bahkan memancing di Sungai Bengawan Solo yang legendaris.
 Inilah kesempatan Anda untuk melihat sentra industri batik selain 3 yang sudah terkenal yaitu Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan. Kabupaten Sragen menjadi sentra produksi batik terbesar setelah Pekalongan dan Surakarta. Kabupaten Sragen memiliki dua sub-sentra batik yakni Kecamatan Plupuh dan Masaran.
Di kedua tempat tersebut ada desa penghasil batik. Letak keduanya berdekatan, saling berseberangan di sisi utara dan selatan Sungai Bengawan Solo. Berada di pinggiran sungai, kawasan ini juga dikenal dengan sebutan batik girli (Pinggir Kali). Ada juga yang mengenalnya dengan sebutan batik kliwonan, karena mengambil nama salah satu desa produsen yang berlokasi di Kecamatan Masaran.
Di Sentra Batik Kliwonan ada sekitar 85 Usaha Kecil Menengah yang telah menyerap 5000 tenaga pembuat batik. Secara keseluruhan ada sekitar 15.000 pembuat batik tersebar di semua wilayah Kabupaten Sragen.
Dalam setahun mereka mampu menghasilkan batik jenis katun sebanyak 50.000 potong dan batik jenis sutera dari alat tenun, sebanyak 365.000 potong. Batik yang dihasilkan dari sentra industri tersebut kemudian disetorkan ke pengusaha batik solo dan diberi label pengepul ataupun dijual langsung ke pemilik kios di Pasar Klewer Solo. 

Sekarang, sentra batik girli menjadi kawasan wisata terpadu dengan nama Desa Wisata Batik Kliwonan. Kawasan desa wisata batik ini diarahkan menjadi kawasan kunjungan wisata, pusat pengembangan, pelatihan, dan pemasaran batik khas Sragen.
Motif batik Sragen identik dengan batik Solo dan batik Yogyakarta. Sebab, para pionir pengusaha batik Sragen adalah buruh juragan batik di Solo. Perbedaannya batik sragen cenderung berwarna dasar lebih terang dan motifnya memadukan corak baku atau klasik dengan gambar flora fauna.
Dari sini bawalah pulang buah tangan khasnya mulai dari kerajinan kain perca batik berupa tas, dompet cantik, bantal hias, hingga selimut. Ada juga kerajinan grabah ndeso yang terbuat dari tanah liat hitam dengan tekstur kasar, namun antik dan eksotis berupa tempayan air, pot bunga, dan kuali.
Anda juga dapat membeli kerajinan sangkar burung yang cantik di sini. Ini merupakan hasil olahan dari kekayaan bambu yang melimpah dari tepian Sungai Bengawan Solo.
Kunjungan Anda sangat sempurna saat digelarnya Festival Desa Batik di Sragen setiap bulan Agustus-November tiap tahunnya.
Sebuah acara yang memadukan tradisi agraris dan keterampilan membatik sehingga menghasilkan acara menarik dan unik untuk disaksikan. Digelar setiap bulan Agustus-November tiap tahunnya.
Di Festival Desa Batik Sragen, Anda akan menjumpai beragam atraksi menarik di antaranya: pawai hasil pertanian, pawai alat pertanian berhias batik, pawai hewan ternak berhias batik, pawai lampion batik, lomba desain batik, balapan mencanting, pawai orang-orangan (memedi) sawah, pawai caping lukis batik, dan sebagainya.
Di sini ada juga berbagai pertunjukan kesenian seperti sandiwara,  kesenian musik kentongan, dan nasyid bocah. Puncak acaranya ditutup pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. 
Awalnya festival ini adalah event bersih desa sebagai wujud syukur warga desa atas panen padi yang melimpah. Berikutnya acara ini mengalami berbagai modifikasi sehingga memasukkan unsur batik ke dalam pesta panen.



1 comment:

  1. aku senang bisa meihat perkembangan sragen saat ini sudah ada wisata batiknya

    ReplyDelete

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)