
Desa Gerdu di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar menyimpan
potensi wisata alam berupa air terjun. Lokasi air terjun itu berada di
Dukuh Jurangjero, RT 002/RW 006, Desa Gerdu, Karangpandan.
Solopos.com dan sejumlah awak media beberapa waktu lalu
menelusuri lokasi air terjun. Kami berkendara dari Karanganyar Kota ke
arah kantor Kecamatan Karangpandan. Kemudian kendaraan mengarah ke
selatan menuju objek wisata Tujuh Mata Air Sapta Tirta Pablengan.
Tidak jauh dari objek wisata itu, ada gang ke timur atau kiri kalau
melaku dari arah objek wisata Tujuh Mata Air Sapta Tirta Pablengan. Gang
itu termasuk Dukuh Pablengan, Desa Pablengan, Matesih.
Kami menyusuri jalan kampung sejauh sekitar satu kilometer hingga
perempatan Dusun Kramen, Desa Pablengan, Matesih. Kendaraan berbelok ke
utara sekitar 500 meter. Kami sampai batas Desa Pablengan, Matesih
dengan Desa Gerdu, Karangpandan.
Pemandangan permukiman berganti dengan area persawahan. Kami melewati tanjakan yang diapit area persawahan. Banner
petunjuk Air Terjun Jurangjero menyambut saat mendaki tanjakan. Ada
papan petunjuk lain dari bahan seng yang bertulis air terjun dan gas
alam. Papan petunjuk mengarah ke jalan setapak menuju halaman rumah
warga.
Pengunjung yang membawa mobil harus memarkir kendaraan di tepi jalan.
Tetapi, pengunjung harus bersiap-siap menggeser mobil apabila ada mobil
lain yang melintasi jalan itu. Pengunjung disarankan menggunakan sepeda
motor apabila ingin mengunjungi Air Terjun Jurangjero. Warga yang
tinggal di dekat jalan menuju air terjun menyediakan tempat parkir di
halaman rumahnya.
Kami berjalan menuju halaman rumah warga atau sesuai arah papan
petunjuk. Kami meneruskan perjalan hingga ke belakang rumah. Kami mulai
mendengar sayup-sayup suara gemericik air. Selanjutnya, ada jalan
setapak yang dibuat menuju air terjun. Jalan dibentuk berundak-undak.
Jalan setapak itu sebagian dari tanah dan bagian lain sudah berlapis
semen.
Air terjun setinggi 38 meter itu tersembunyi di antara pepohonan dan
semak. Salah satu warga Dukuh Jurangjero, RT 002/RW 006, Desa Gerdu,
Suharno, 49, menuturkan warga sekitar air terjun dan karang taruna
mencoba mengelola air terjun itu sejak tahun lalu.
Mereka membersihkan lokasi sekitar air terjun, membuat jalan berundak
menuju air terjun, dan menyiapkan lahan parkir di halaman rumah
penduduk. Tetapi, mereka belum menarik uang parkir dan retribusi karena
belum banyak pengunjung.
“Lebaran itu ramai. Warga dari dalam dan luar Karanganyar yang
datang. Warna air jernih kalau tidak hujan. Tetapi kalau hujan ya keruh.
Kami hanya mencoba mengelola potensi alam,” tutur dia saat ditemui
wartawan Senin (12/12/2016).
Suharno mengaku sudah memberi tahu Bupati dan dinas terkait tentang
air terjun itu. Tetapi, sepertinya belum ada respons. Kami mengalami
kesulitan hendak menemukan lokasi air terjun karena petunjuk jalan
menuju objek wisata itu terbatas. Satu-satunya petunjuk lokasi air
terjun hanya banner dan papan petunjuk di dekat lokasi air terjun.
“Kami berharap ada dinas yang mau berkunjung dan mengecek. Apakah air terjun ini layak menjadi objek wisata,” tutur dia.
Warga Sabrangkulon, Matesih, Karanganyar, Tessa Sukasmiati, datang
bersama putrinya, Lidiya Melisa. Dia kali pertama mendatangi air terjun
Jurangjero. Tessa mendengar informasi tentang air terjun itu dari media
sosial. Bahkan, sejumlah orang sudah memasang swafoto dengan latar
belakang air terjun.
“Penasaran pingin lihat seperti apa. Lokasinya enggak jauh dari
rumah. Lumayan. Pemandangannya bagus. Masih asli dan belum ramai.
Tetapi, ya akses jalan menuju lokasi ini harus diperhatikan. Belum
banyak petunjuk, bisa tersesat kalau bukan orang Karanganyar,” ungkap
Tessa.
0 comments:
Post a Comment
Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.