Monday 14 March 2016


Berlokasi di sebelah utara Sungai Bengawan Solo. Pesanggrahan Langenharjo didirikan oleh Sunan Paku Buwono IX tahun 1870 dan dilanjutkan oleh Sunan Paku Buwono X. Konon tempat ini digunakan oleh keluarga Kasunanan Surakarta untuk istirahat. Pesanggrahan Langenharjo, terletak di sisi utara sungai Bengawan Solo tepatnya berada di Desa Langenharjo, Rt 03 Rw II Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Tempat ini didirikan memang dekat dengan Bengawan Solo sehingga pada saat terlaksananya pelurusan sungai Bengawan Solo tempat ini menjadi terpotong pada bagian depan sebelah kanan. Saat ini tepatnya di pinggir Bengawan Solo yang hanya dibatasi oleh tanggul untuk mencegah banjir saat meluapnya Bengawan Solo. tempatnya mudah dijangkau, karena berada di lintas jalan menuju jurusan Wonogiri sehingga apabila dari jenbatan Bacem tinggal berjalan menyusuri tanggul kearah barat.
Pada awalnya bangunan ini didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono IX pada tahun 1870. Namun, pesanggrahan ini baru diselesaikan pembangunannya oleh Susuhunan Paku Buwono X pada 15 Juli 1931. Hal ini bisa dilihat pada kolam air hangat di Pesanggrahan Langenharjo yang tertulis “PB X 15-7-1931”. Pada awalnya, fungsi dari bangunan ini disesuaikan dengan namanya, yang secara eksplisit dapat diartikan sebagai “Tempat persinggahan yang bersuasana nyaman dan damai”, tempat ini dahulu sering digunakan sebagai tempat berekreasi para keluarga Kerajaan Kasunanan Surakarta. Dengan mandi pada kolam air hangat yang ada disitu.
Selain sebagai tempat berekreasi, pada awalnya tempat tersebut juga digunakan sebagai tempat meditasi sang Raja. Hal ini dapat ditemukan dengan adanya ruang yang bernama Sanggar Pamujan, ruangan tersebut khusus digunakan sebagai tempat untuk bersemedi atau tapa brata, demi mendapatkan ilham atau wangsit dalam mengambil keputusan penting yang yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi raja atau masyarakat.
Ruangan-ruangan lain yang yang juga terdapat dalam Pesanggrahan tersebut antara lain Pandapa Prabasana, Kuncungan, ndalem ageng, pendapa pangkuran, gudang senjata, ruang tamu, kaputren, dan kasatrian. Tidak lupa kolam pemandian air hangat yang terletak di belakang bangunan Selain itu, tempat tersebut juga menyimpan berbagai benda-benda peninggalan Kraton Kasunanan. Saat ini yang paling meonjol adalah ditempatkannya kerangka kapal Jaka Tingkir yang pada tahun 2007 telah ditemukan di sekitar sungai Bengawan Solo di wilayah Serenan, Sukoharjo. Meskipun kerangka kapal tersebut sudah tidak utuh lagi, paling tidak ada bukti sejarah yang nyata. Bahwa kabupaten Sukoharjo memang menyimpan sejarah yang patut ditularkan kepada generasi yang akan datang.
Pesanggrahan dan pemandian Langenharjo ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi sejarah karena nilai tinggi yang terkandung di dalamnya, begitu pula dengan bagian belakang yang berdekatan dengan pemandian cukup nyaman apabila dimanfaatkan untuk santai melepas kejenuhan karena adanya pohon beringin besar yang sangat lebih dari cukup untuk menimbulkan suasana nyaman.
Pemandian air hangat di Langgenharjo mengandung belerang yang bermanfaat bagi kesehatan kulit kita. Airnya juga dipercaya mampu mengobati penyakit kulit seperti gatal-gatal, panu, kadas, dsb. Meskipun kadar air terkesan keruh tapi justru itulah kandungan belerang yang diyakini masyarakat dapat menyembuhkan penyakit
Terkait masalah spiritual tempat ini pada malam malam tertentu banyak dikunjungi untuk berbagai keperluan seperti semedi, mencari berkah, ilham ataupun berbagai tujuan spiritual lain, mengingat tempat ini dianggap sebagai tempat pemujaan para leluhur dimasanya, maka tidak heran apabila terdapat beberapa fenomena fenomena aneh yang sempat ditemuai beberapa pengunjung. Pada saat melejitnya tayangan TV bernuansa gaib dan spiritual, tempat ini sempat dijadikan media dan sarana untuk acara acara tersebut
Bekas pesanggrahan Paku Buwana X ini hingga kini masih tetap dikelilingi tembok pembatas, masih ada beberapa pohon besar berdiri memayunginya.
Beberapa wisatawan datang berkunjung dengan beragam keperluan, ada yang datang sekedar ingin menyaksikan tempat peninggalan sejarah, dan ada pula yang ingin berobat. Di belakang Pesanggrahan ini terdapat sebuah sumur yang menghasilkan air panas karena mengandung belerang dan mangan. Sumur ini merupakan peninggalan Paku Buwana I masih menjadi saksi sejarah tempo dulu. Pemandian Langerharjo, yang dilengkapi dengan bak dan kamar mandi serta bak untuk berendam air panas. Menurut keyakinan masyarakat di sekitarnya, dengan mandi air panas akan menghilangkan beberapa penyakit kulit. Dari beberapa sumber diberitakan bahwa keberadaan air panas ini memang sudah hampir menghilang hal ini bisa saja terjadi karena ada kemungkinan pergeseran lapisan bumi , tapi beberapa sumber lain mengatakan hal ini disebabkan oleh pengeroposan pipa2 penyalur dari dalam perut bumi yang menyebabkan guliran air panas ini terhambat, Kalau memang demikian sangat disayangkan apabila sebuah bangunan sejarah yang punya nilai tinggi itu harus menunggu nasib untuk digerogoti waktu, mungkin kita hanya berharap adanya peninjauan tekhnologi untuk bisa memastikan hal-hal yang mungkin bisa menjadikannya berfungsi seperti dulu dimasanya

0 comments:

Post a Comment

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)