Tuesday 30 August 2016

Sekaten adalah festival rakyat tahunan yang diadakan pada tiap tanggal lima pada bulan Jawa Mulud  yakni bulan yang ketiga, sesuai dengan sistem kalender Jawa. Festival Sekaten Solo didedikasikan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Festival ini dimulai ketika dua gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari mulai dikumandangkan untuk gending ( komposisi musik Jawa) Rambu dan Rangkur. Berdasarkan sejarah, gending ini diciptakan oleh Wali Sanga di abad ke-15 untuk menarik orang-orang dalam penyebaran Islam. Untuk menarik perhatian orang, gamelan yang dibuat ulang dengan ukuran lebih besara agar suara berkumandang lebih keras agar menjangkau  orang-orang lebih jauh.

Sekaten berasal dari kata syahadatain atau syahadat. Syahadatain adalah dua kalimat yang diucapkan seseorang ketika akan memeluk agama Islam. Kalimat pertama adalah pengakuan kepada Allah yang dilambangkan dengan Gamelan Kyai Guntur Madu, sedangkan kalimat kedua  adalah pengakuan bahwa Muhammad SAW sebagai utusan Allah dilambangkan dengan Gamelan Kyai Guntur Sari. Pada masanya, Wali Sanga mendakwahkan Islam selama tujuh hari berturut-turut (Malam Sekaten) dengan latar gending gamelan.
Sekarang ini, selain untuk mempertahankan budaya Jawa, Sekaten juga bertujuan untuk memenuhi sektor ekonomi dan pariwisata di area Solo. Beberapa ritual atau yang biasa dikenal sebagai Grebeg Mauludan masih dilestarikan sebagai tradisi dan daya tarik untuk menarik perhatian para wisatawan.

Klenteng Tri Dharma Avalokitesvara Surakarta itu di bangun mulai sebagai bagian dari infrastruktur pada masa perpindahan Kraton Surakarta Hadiningrat dari Kartasura ke Ponorogo dan kemudian ke desa Sala pada tahun 1745. Bangunan ini sudah berusia lebih dari 200 tahun.
Tempat yang sakral ini sampai sekarang masih tegak berdiri di tengah keramaian daerah China di pusat Kota Solo. Tepat di seberang jalan sudah kelihatan pintu utama Pasar Gede Solo, pasar tradisional terbesar dan kemungkinan juga tertua dengan segala keramaiannya.
Sampai saat ini pula bangunan china ini masih menyisakan keindahan darimasa lalunya. Wakil pengurus kelenteng, mengatakan betapa mengagumkannya tempat persembahayangan disini. Selain untuk beribadah juga dapat dinikmati keindahan seni ukiran yang ada di dalam. Sederetan ukiran-ukiran indah ditiang-tiang penyangga atap kelenteng, ukiran-ukiran kayu memang indah. Paparan keindahan ini tampak begitu nyata jika dilihat dari dekat.


Di Altar utama yang merupakan Tuan/Nyonya rumah adalah altar Bodhisattva Avalokitesvara, Guan Shi Yin Pu Sa yang oleh penganut San Jiao atau Tri Dharma lebih dikenal sebagai Makco Guan Yin atau Kwan Im dalam dialek Hokkian. Makco Guan Yin yang duduk di altar utama ini adlaah Guan Yin yang dalam perwujudannya sebagai Shi Zi Wu Wei Guan Shi Yin. Perwujudan Avalokitesvara Simhananda adalah salah satu diantara 15 perwujudan utama, diluar 33 perwujudan dari sang Avalokiesvara. Biasanya avalokitesvara Simhananda digambarkan duduk diatas seekor singa atau di atas sebuah singgasana.

Apabila Sin Bing di Altar Utama berasal dari unsur Buddhisme nama dari Kelenteng itu dalam Bahasa Hokkian berakhir dengan Sie, seperti halnya Kelenteng Tien Kok Sie. Apabila Sin Bing di Altar Utama berasal dari unsur Taoisme  nama Kelenteng biasanya berakhir dengan Kiong  seperti Kelenteng Poo An Kiong di Coyudan Solo yang Altar Utama nya adalah Mahadewa Kong Tek Cun Ong  sang Mahadewa Pengusir Kejahatan dalam Daoisme/Taoisme yang berkedudukan sangat tinggi dalam strata kedewaan Daoisme/Taoisme. Sedang Kelenteng Dewa Bumi  Fu De Zheng Shen – yang lebih sering dikenal sebagai Kongco Hok Tek Cing Sin  namanya dalam dialek Hokkian  biasanya disebut sebagai Hok Tek Bio. Bio merupakan nama Kelenteng secara umum atau sebuah Kelenteng yang besar.
Di sinilah terlihat betapa sistim keagamaan Tiongkok adalah suatu sistim keagamaan yang sungguh pluralis dan sinkretis satu sistim yang menampung dan memberi tempat untuk semuanya. Tiga menyatu di dalam Satu. Tri Dharma. San Jiao. Ini sesungguhnya adalah suatu sistim keagamaan yang sangat bagus, asalkan dipahami secara tepat dan benar.

Nah, setelah memahami keindahan yang dimiliki bangunan bersejarah terhadap tempat persembahayangan keturunan china ini bukankah menambah rasa penasaran anda untuk datang kesana sendiri dan membuktikannya kan ? Cukup datang ke pasar gede surakarta, dia ada di sebelah selatannya.

Saturday 27 August 2016

Sahabat travelers, kalau mendengar istilah lembah hijau apa yang ada difikiran anda ? pasti anda membayangkan sebuah lembah yang luas dengan selurhnya dipenuhi dengan rumput hijau membentang kan. Namun, jika pada kenyataannya berbeda bagaimana ? hehehe Karena pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berbagi tempat referensi travel baru buat anda kunjungi yaitu di Karanganyar, tepatnya adalah sebelah timur kota Solo.
Agrowisata lembah hijau jaten karanganyar adalah tempat yang saya maksud, sebelum datang ke lembah hijau jaten, saya berfikir bahwa tempat yang akan saya kunjungi ini adalah sebuah lembah dengan pemandangan rumput hijau membentang, tapi ketia saya melihatnya benar-benar berbeda dari apa yang sudah saya pikirkan tadi. Ternyata ini adalah agrowisata yang terdapat berbagai macam fasilitas untuk dinikmati oleh para pengunjung yang datang.
 
Disini banyak sekali fasilitas dan kegiatan yang ditawarkan ke pengunjung misalnya saja ; kita bisa belajar menanam berbagai macam jenis pohon dan tanaman yang kita suka, kita bisa merawat tanaman dengan memberinya pupuk, bahkan kita juga bisa membuat langsung pupuk yang organik, selain itu juga ada peternakan dimana kita bisa belajar beternak dan yang paling asyik adalah kita bisa memeras susu sapi perah disini. Tentunya semua kegiatan tersebut tidak gratis dong ya,, harus berani merogoh kocek, banyak siswa dari sekolah-sekolah melakukan outing class disini.
Jika anda sudah mulai lelah dnegan semua kegiatan yang telah dilakuakan, mulai dari menanam tanaman, berkebun, membuat pupuk dan beternak anda bisa singgah di cafetaria yang sudah disediakan oleh pihak pengelola. Menarik bukan ? ini ceritaku mana ceritamu, buruan ikuti jejak travel kamu selanjutnya dan share pengalaman mu dari Kota Solo.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)