Monday, 14 March 2016


Dibandingkan objek wisata gua lain di Wonogiri, Gua Putri Kencono di Desa Wonodadi, Pracimantoro paling mudah dijangkau. Lokasi berada di satu jurusan dengan Museum Karst, sekitar 40 km arah selatan Wonogiri dari pusat kota Kabupaten Wonogiri.
Sebuah papan petunjuk arah di kanan jalan sebelum kantor Kecamatan Pracimantoro bisa menjadi panduan pengunjung. Saya dan rombongan yang belum lama ini menyambangi gua itu harus menempuh 3 km dari papan petunjuk itu menuju gerbang masuk gua. Jalan yang saya lalui cukup lebar untuk bus berukuran besar dari satu arah. Jika ada kendaraan roda empat lain dari arah berlawanan, salah satunya harus minggir untuk memberi jalan.
Pintu gerbang menuju Gua Putri Kencono terletak di kiri jalan. Ada sebuah lahan parkir cukup lapang untuk menampung kendaraan pelancong. Setelah berjalan menanjak sekitar 200 meter, sampailah saya di mulut gua. Di tempat itu, petugas sudah menyambut saya dengan alat keselamatan berupa helm. Sayangnya, jumlah helm terbatas sehingga tidak semua anggota rombongan kebagian.
Seperti Masuk Rumah
Gua Putri Kencono sungguh unik. Saya seperti diajak masuk ke sebuah rumah berdinding batu saat memasuki gua yang dipercaya sebagai peninggalan zaman Majapahit itu. Begitu masuk, saya melihat sebuah ruangan berukuran lebar 4 m yang menyerupai lobi sebuah rumah. Di salah satu sisi ruangan terlihat sebuah celah kecil yang berfungsi sebagai pintu untuk memasuki ruangan lain yang lebih besar.
Di dalam gua seluas sekitar 1.000 m2 ini ada beberapa ruang dalam satu jalur. Ada ruang kebudayaan, ruang kapusakan, ruang jumenengan, ruang sarasehan, ruang keluarga dan sendang panyuwunan. Sendang panyuwunan berupa kolam kecil berisi air yang dipercaya punya khasiat. Setiap ruangan diberi tanda dengan sebuah papan yang bisa dibaca dengan jelas karena pencahayaan ruangan cukup terang.
Menurut petugas Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri, yang mengelola tempat itu, Darmadi, penamaan ruangan itu melalui prosesi panjang. Setelah ditemukan warga setempat, Wasino, pada 1 Januari 1991 dan dilakukan penggalian sampai 1992, para penggali dari Padepokan Wali Songo/Empu Supandriyo lalu mengadakan ritual dan selamatan di dalam gua setiap Jumat Legi. Selama masa itulah nama-nama ruangan itu konon dibisikkan ke telinga salah satu tokoh.
Setiap ruangan di dalam gua dipenuhi stalaktit dan stalagmit yang masih meneteskan air. Langit-langit gua tingginya bervariasi 3-5 m. Tetesan air ini yang membuat lantai gua menjadi basah dan licin. Pengunjung gua harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset.
Ujung Gua Putri Kencono merupakan sebuah ruangan besar yang buntu. Jadi, untuk keluar, pengunjung harus kembali lagi ke pintu masuk.
Upaya Pengembangan
Ukuran panjang Gua Putri Kencono sebenarnya masih bisa ditambah sekitar 5 m dari yang saat ini telah dibuka. Jika penggalian diteruskan ujung gua yang juga dikenal dengan nama Gua Brawijaya atau Gua Putri Kencono Ungu itu mengarah pada sebuah lembah dekat sungai kecil.
“Kalau bisa diteruskan akan indah sekali. Kami sudah menyampaikan usulan soal itu dengan anggaran Rp5 juta untuk meneruskan penggalian sekitar 5 m dengan 10 pekerja selama 2 pekan,” ungkap Darmadi.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Wonogiri, Pranoto, meyakini Gua Putri Kencono dapat menjadi salah satu daya tarik wisata Wonogiri. Saat ini pihaknya tengah menggagas memorandum of understanding (MoU) sekolah-sekolah untuk mengenalkan Gua Putri Kencono kepada para siswa. Keunikan dan keindahan alam gua ini, menurutnya, tak hanya bisa dinikmati pelancong, tapi juga bisa menjadi tepat studi. Namun, dia juga mengakui masih perlunya pembenahan dan penyempurnaan termasuk untuk melanjutkan penggalian gua.

0 comments:

Post a Comment

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)