Wednesday, 30 March 2016

Sragen banyak memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai andalan wisatanya. Salah satunya objek wisata tersembunyi, keesotisan Air Terjun Grojokan Teleng yang terlupakan.

Grojokan Teleng berada tak jauh dengan pemandian air panas Sendang Panguripan (Ngunut) di Dukuh Sambilenguk, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Air terjun ini hanya ditempuk dengan jalan kaki sekitar 10 menit atau berjarak 300 meter dari sumber air panas Ngunut. Warga Sambilenguk sudah terbiasa dengan air terjun itu. Grojokan itu merupakan hulunya Sungai Sambilenguk. Atas dasar itulah, masyarakat setempat memberi nama Grojokan Teleng.
Priyono, Kepala Desa Jetis, mengatakan, bahwa mereka merasa kesulitan mengembangkan kawasan Sambilenguk sebagai desa wisata tanpa dukungan Pemkab. Priyono tidak sanggup bila harus membiayai pengembangan wisata alam itu. Ia ingin mengelola objek wisata di Jetis, termasuk Sambilenguk, dalam wadah badan usaha milik desa (BUMDes).
“Kami sudah berulang kali menyampaikan potensi pengembangan pariwisata di Jetis kepada Disparbudpora Sragen tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Kami hanya bisa berharap adanya perhatian dari Pemkab,” keluhnya.
Agus Widoyo, 34, pegawai honorer dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sragen, dan Arman, seorang pendatang baru dari Kendal yang belum lama tinggal di dukuh itu. Mereka berangan-angan mengembangkan grojokan itu menjadi objek wisata andalan di Sambirejo. 
Agus berencana akan membuat jembatan yang menghubungkan antarbukit di pintu masuk grojokan. Ia juga ingin membuat arena rappelling atau menuruni tebing dengan tali untuk mencapai grojokan itu.
Agus menjelaskan, sebagai awalan, mereka sudah memasang papan petunjuk arah ke grojokan, pemandian air hangat, gua landak, arena outbound dan seterusnya. "Banyak orang yang belum tahu. Air terjun ini pernah diunggah ke Facebook oleh komunitas anak muda Sragen Walker. Kami berharap ada dukungan pemerintah untuk mengembangkan wisata alam ini,” imbuhnya.
- See more at: http://www.griyawisata.com/nasional/nasional/artikel/keksotisan-air-terjun-grojokan-teleng-yang-terlupakan#sthash.MB3muAOa.dpuf
Sragen banyak memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai andalan wisatanya. Salah satunya objek wisata tersembunyi, keesotisan Air Terjun Grojokan Teleng yang terlupakan.

Grojokan Teleng berada tak jauh dengan pemandian air panas Sendang Panguripan (Ngunut) di Dukuh Sambilenguk, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Air terjun ini hanya ditempuk dengan jalan kaki sekitar 10 menit atau berjarak 300 meter dari sumber air panas Ngunut. Warga Sambilenguk sudah terbiasa dengan air terjun itu. Grojokan itu merupakan hulunya Sungai Sambilenguk. Atas dasar itulah, masyarakat setempat memberi nama Grojokan Teleng.
Priyono, Kepala Desa Jetis, mengatakan, bahwa mereka merasa kesulitan mengembangkan kawasan Sambilenguk sebagai desa wisata tanpa dukungan Pemkab. Priyono tidak sanggup bila harus membiayai pengembangan wisata alam itu. Ia ingin mengelola objek wisata di Jetis, termasuk Sambilenguk, dalam wadah badan usaha milik desa (BUMDes).
“Kami sudah berulang kali menyampaikan potensi pengembangan pariwisata di Jetis kepada Disparbudpora Sragen tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Kami hanya bisa berharap adanya perhatian dari Pemkab,” keluhnya.
Agus Widoyo, 34, pegawai honorer dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sragen, dan Arman, seorang pendatang baru dari Kendal yang belum lama tinggal di dukuh itu. Mereka berangan-angan mengembangkan grojokan itu menjadi objek wisata andalan di Sambirejo. 
Agus berencana akan membuat jembatan yang menghubungkan antarbukit di pintu masuk grojokan. Ia juga ingin membuat arena rappelling atau menuruni tebing dengan tali untuk mencapai grojokan itu.
Agus menjelaskan, sebagai awalan, mereka sudah memasang papan petunjuk arah ke grojokan, pemandian air hangat, gua landak, arena outbound dan seterusnya. "Banyak orang yang belum tahu. Air terjun ini pernah diunggah ke Facebook oleh komunitas anak muda Sragen Walker. Kami berharap ada dukungan pemerintah untuk mengembangkan wisata alam ini,” imbuhnya

Sragen banyak memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai andalan wisatanya. Salah satunya objek wisata tersembunyi, keesotisan Air Terjun Grojokan Teleng yang terlupakan.

Grojokan Teleng berada tak jauh dengan pemandian air panas Sendang Panguripan (Ngunut) di Dukuh Sambilenguk, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Air terjun ini hanya ditempuk dengan jalan kaki sekitar 10 menit atau berjarak 300 meter dari sumber air panas Ngunut. Warga Sambilenguk sudah terbiasa dengan air terjun itu. Grojokan itu merupakan hulunya Sungai Sambilenguk. Atas dasar itulah, masyarakat setempat memberi nama Grojokan Teleng.
Priyono, Kepala Desa Jetis, mengatakan, bahwa mereka merasa kesulitan mengembangkan kawasan Sambilenguk sebagai desa wisata tanpa dukungan Pemkab. Priyono tidak sanggup bila harus membiayai pengembangan wisata alam itu. Ia ingin mengelola objek wisata di Jetis, termasuk Sambilenguk, dalam wadah badan usaha milik desa (BUMDes).
“Kami sudah berulang kali menyampaikan potensi pengembangan pariwisata di Jetis kepada Disparbudpora Sragen tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan. Kami hanya bisa berharap adanya perhatian dari Pemkab,” keluhnya.
Agus Widoyo, 34, pegawai honorer dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sragen, dan Arman, seorang pendatang baru dari Kendal yang belum lama tinggal di dukuh itu. Mereka berangan-angan mengembangkan grojokan itu menjadi objek wisata andalan di Sambirejo. 
Agus berencana akan membuat jembatan yang menghubungkan antarbukit di pintu masuk grojokan. Ia juga ingin membuat arena rappelling atau menuruni tebing dengan tali untuk mencapai grojokan itu.
Agus menjelaskan, sebagai awalan, mereka sudah memasang papan petunjuk arah ke grojokan, pemandian air hangat, gua landak, arena outbound dan seterusnya. "Banyak orang yang belum tahu. Air terjun ini pernah diunggah ke Facebook oleh komunitas anak muda Sragen Walker. Kami berharap ada dukungan pemerintah untuk mengembangkan wisata alam ini,” imbuhnya.
- See more at: http://www.griyawisata.com/nasional/nasional/artikel/keksotisan-air-terjun-grojokan-teleng-yang-terlupakan#sthash.MB3muAOa.dpuf

Related Posts:

  • Arung Jeram Mini (Tubing) Arung jeram mini atau tubing dibuka di Sungai Sawur yang memisahkan wilayah Sragen Jawa Tengah dengan Ngawi Jawa Timur. Wahana ini dibuka oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Deworejo di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambi… Read More
  • Galeri Batik Sukowati TIDAK hanya Kota Surakarta yang mencoba membatik dunia. Sragen pun punya kekayaan tak ternilai ini. Dengan batiknya, Sragen berupaya melukis Nusantara.Seperti apa batik Sragen yang dikenal dengan sebutan Batik Sukowati… Read More
  • Makam Joko Tingkir Komplek Pemakaman Butuh di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terletak sekitar 16 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Sragen. Suasana di kompleks pemakaman sangat teduh. Sebuah pohon besar berdiri tegak menaungi masjid k… Read More
  • Kolam Renang Kartika Kolam Renang Kartika merupakan salah satu objek wisata tirta andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen.Objek wisata ini terletak didalam kota dan mudah untuk dicapai. Berbagai fasilitas disediakan untuk mendukung … Read More
  • Ndayu Park Di Kabupaten Sragen telah berdiri sebuah tempat wisata bernuansa pedesaan yang sangat lengkap dan sarat dengan nilai pendidikan dan hiburan. Dayu Alam Asri begitulah objek wisata ini dinamakan. Sesuai dengan namanya,… Read More

0 comments:

Post a Comment

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)