Monday 16 January 2017


Desa Gerdu di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar menyimpan potensi wisata alam berupa air terjun. Lokasi air terjun itu berada di Dukuh Jurangjero, RT 002/RW 006, Desa Gerdu, Karangpandan.
Solopos.com dan sejumlah awak media beberapa waktu lalu menelusuri lokasi air terjun. Kami berkendara dari Karanganyar Kota ke arah kantor Kecamatan Karangpandan. Kemudian kendaraan mengarah ke selatan menuju objek wisata Tujuh Mata Air Sapta Tirta Pablengan.
Tidak jauh dari objek wisata itu, ada gang ke timur atau kiri kalau melaku dari arah objek wisata Tujuh Mata Air Sapta Tirta Pablengan. Gang itu termasuk Dukuh Pablengan, Desa Pablengan, Matesih.
Kami menyusuri jalan kampung sejauh sekitar satu kilometer hingga perempatan Dusun Kramen, Desa Pablengan, Matesih. Kendaraan berbelok ke utara sekitar 500 meter. Kami sampai batas Desa Pablengan, Matesih dengan Desa Gerdu, Karangpandan.
Pemandangan permukiman berganti dengan area persawahan. Kami melewati tanjakan yang diapit area persawahan. Banner petunjuk Air Terjun Jurangjero menyambut saat mendaki tanjakan. Ada papan petunjuk lain dari bahan seng yang bertulis air terjun dan gas alam. Papan petunjuk mengarah ke jalan setapak menuju halaman rumah warga.
Pengunjung yang membawa mobil harus memarkir kendaraan di tepi jalan. Tetapi, pengunjung harus bersiap-siap menggeser mobil apabila ada mobil lain yang melintasi jalan itu. Pengunjung disarankan menggunakan sepeda motor apabila ingin mengunjungi Air Terjun Jurangjero. Warga yang tinggal di dekat jalan menuju air terjun menyediakan tempat parkir di halaman rumahnya.
Kami berjalan menuju halaman rumah warga atau sesuai arah papan petunjuk. Kami meneruskan perjalan hingga ke belakang rumah. Kami mulai mendengar sayup-sayup suara gemericik air. Selanjutnya, ada jalan setapak yang dibuat menuju air terjun. Jalan dibentuk berundak-undak. Jalan setapak itu sebagian dari tanah dan bagian lain sudah berlapis semen.
Air terjun setinggi 38 meter itu tersembunyi di antara pepohonan dan semak. Salah satu warga Dukuh Jurangjero, RT 002/RW 006, Desa Gerdu, Suharno, 49, menuturkan warga sekitar air terjun dan karang taruna mencoba mengelola air terjun itu sejak tahun lalu.
Mereka membersihkan lokasi sekitar air terjun, membuat jalan berundak menuju air terjun, dan menyiapkan lahan parkir di halaman rumah penduduk. Tetapi, mereka belum menarik uang parkir dan retribusi karena belum banyak pengunjung.
“Lebaran itu ramai. Warga dari dalam dan luar Karanganyar yang datang. Warna air jernih kalau tidak hujan. Tetapi kalau hujan ya keruh. Kami hanya mencoba mengelola potensi alam,” tutur dia saat ditemui wartawan Senin (12/12/2016).
Suharno mengaku sudah memberi tahu Bupati dan dinas terkait tentang air terjun itu. Tetapi, sepertinya belum ada respons. Kami mengalami kesulitan hendak menemukan lokasi air terjun karena petunjuk jalan menuju objek wisata itu terbatas. Satu-satunya petunjuk lokasi air terjun hanya banner dan papan petunjuk di dekat lokasi air terjun.
“Kami berharap ada dinas yang mau berkunjung dan mengecek. Apakah air terjun ini layak menjadi objek wisata,” tutur dia.
Warga Sabrangkulon, Matesih, Karanganyar, Tessa Sukasmiati, datang bersama putrinya, Lidiya Melisa. Dia kali pertama mendatangi air terjun Jurangjero. Tessa mendengar informasi tentang air terjun itu dari media sosial. Bahkan, sejumlah orang sudah memasang swafoto dengan latar belakang air terjun.
“Penasaran pingin lihat seperti apa. Lokasinya enggak jauh dari rumah. Lumayan. Pemandangannya bagus. Masih asli dan belum ramai. Tetapi, ya akses jalan menuju lokasi ini harus diperhatikan. Belum banyak petunjuk, bisa tersesat kalau bukan orang Karanganyar,” ungkap Tessa.

0 comments:

Post a Comment

Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.

Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.

Contact Admin

Recent Post

    Area Soloraya

    VISIT SOLORAYA

    Seni Budaya Jawa

    Popular Posts

    Kalender

    Translate To



    EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified



    Labels

    Boyolali (14) Karanganyar (25) Klaten (11) Sragen (17) Sukoharjo (11) Surakarta (13) Wonogiri (14)