Kota yang terletak di sebelah barat Solo yaitu Boyolali sudah erat
dengan julukannya sebagai Kota Susu, namun bukan berarti kota ini tidak
memiliki obyek wisata yang menarik. Banyak obyek wisata yang dapat
pelancong datangi seperti Pondok Umbul Pengging, Tlatar, Area wisata
Lembah Gunung Madu dan masih banyak yang lainnya. Obyek wisata ini
memiliki keunikan dan nilai estetika tersendiri dan sering dikunjungi
oleh pengunjung saat liburan tiba. Salah satu yang akan Kami Review dan
share ke sahabat pelancong adalah Candi Lawang Sejarah di dalam kampung yang belum banyak terekspos.
Candi Lawang
tepatnya berada di sebelah Desa Gedangan memang sedikit rumit dalam
mengakses untuk menuju lokasi candi karena jauh dari Jalan raya dan
memasuki perkampungan apalagi harus melewati perempatandan gang kecil.
Meskipun terletak di dalam perkampungan dan sepi candi lawang
memiliki udara yang masih alami dan sejuk sehingga pengunjung yang
datang merasakan kedamaaian hati setelah melewati hari-hari yang sibuk.
Setelah bertanya pada masyarakat lokal, Jalansolo.com sampai di Candi lawang dan disambut dengan arsitektur bangunan candi yang sedikit berantakan.
Candi Lawang
merupakan peninggalan candi di masa Mataran Hindu, bentuk candi saat
Kami datangi berupa reruntuhan yang sudah tak lagi utuh dan terdapat
tatanan batu membentuk lawang atau pintu berdiri kokoh leih tinggi
daripada batuan yang lainnya nampak berantakan namun tertata apik
menjadikan candi ini menarik dan bagus. Di bilik utama ada yoni tanpa
lingga memiliki saluran berlubang tempat keluarnya air.
Candi Lawang merupakan
kompleks candi Hindhu dengan struktur menyerupai kompleks Candi
Prambanan, yaitu 3 candi utama dan 3 candi Perwara. Berdasarkan hasil
penelitian, Candi Lawang lebih
tepat disebut dengan “kompleks Candi Lawang” yang antara lain
ditunjukkan oleh kompleksitas bangunan yang terdiri atas sedikitknya 6
bangunan. Keenam bangunan yang sudah dapat dikenali adalah satu Bangunan
Induk, dua bangunan perwara di kanan dan kiri bangunan induk, serta
tiga bangunan di atas satu batur yang berada di depan ketiga bangunan
tersebut.
Menurut pihak pengelola Candi ini
masih dalam tahap pemugaran di setiap bagian inti candi. Oleh karena
itu, sebagai pengunjung yang arif dan baik hati lebih baik tetap menjaga
keutuhan candi.
0 comments:
Post a Comment
Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.