yakni :
- Umbul Temanten
- Umbul Dudo
- Umbul Ngabean
Kompleks Umbul ini terletak di Pengging, kecamatan Banyudono, Boyolali.
Umbul Pengging adalah sebuah kompleks pemandian peninggalan
Kasunanan Surakarta Pemandian ini dibangun oleh Raja Kasunanan
Surakarta yaitu Sri Paduka Pakubuwono X.
Menurut cerita masyarakat setempat, pada awalnya pemandian ini
merupakan tempat bersantai raja dan keluarganya. Hal ini tampak dari
bangunan tempat peristirahatan yang berada di dekat kolam pemandian ini
(Pesanggrahan Ngeksipurna) yang menajdi satu wilayah dengan Masjid
Ciptamulya dan Makam R.Ng Yasadipura I.
Kompleks Umbul pengging terdapat 3 umbul utama, selebihnya adalah
kolam bermain anak-anak, ada rumah makan lesehan apung,pemancingan,
lapangan tennis dan dibelakang umbul juga ada pasar burung .
tiket masuk ke kompleks umbul tirtomarto sekitar 3000 di
gerbang/pintu masuknya. kalau mau masuk ke Umbul nya masih harus bayar
lagi. tiap2 umbul beda, tapi paling cuma 1000-2000 aja kok. kalau aku
dulu ke Umbul Manten bayar nya 1000
1. Umbul Temanten
Umbul Temanten memiliki kedalaman kurang lebih 50—170 cm. Di area
pemandian ini juga dilengkapi dengan fasilitas kamar ganti dan sejumlah
kamar bilas.
Menurut cerita masyarakat, asal mula Pemandian Umbul Temanten berawal dari kunjungan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X yang
melihat dua buah sumber air (umbul) yang terletak berdekatan di area
Umbul Temanten ini. Setelah melihat kedua umbul tersebut, Sri Paduka
Susuhunan Paku Buwono X kemudian berdoa kepada Tuhan agar
kedua umbul tersebut dipersatukan. Setelah selesai berdoa, akhirnya
permintaan Sri Paduka Susuhunan Paku Buwono X itu dikabulkan Tuhan.
setelah disabda , Bersatunya kedua umbul itu kemudian diberi nama Umbul
Temanten yang diibaratkan menyatunya dua mempelai yang rukun menjadi
satu. Peristiwa itu juga sekaligus mengandung piwulang (nasehat) kepada
masyarakat bahwa dalam mengarungi hidup berumah tangga, suami isteri
harus bisa menjalin hubungan yang rukun.
pertama kali ke Umbul ini pas sekolah kebetulan pulang pagi, aku sama
ke 3 temenku sepakat mau berenang. awalnya udah rencana mau di Umbul
Ngabean yg ngga begitu dalam kolamnya.
Eh, tau-tau umbul Ngabean nya
ternyata ditutup karena lagi direnovasi, jadilah kita ke Umbul
Temanten yang dualem sedalam hati ku
(kami gakmau ke Umbul Dudo, padahal Umbul Dudo adalah umbul yang
paling cethek / dangkal. karena Umbul Dudo biasanya buat nyuci sama
mandi -_- , jadi kan yaa agak gimana gitu )
karena aslinya aku nggak bisa berenang #bongkar aib , dan dari ke4
orang td yg bisa berenang cuma 1 orang aja, walhasil kami cuma mengapug
apung , main air (keceh) di pojokan kolam
padahal kalau bisa renang , enak banget lho .. airnya beniiiiiinngg,
kolamnya luass , kalau mau berenang tinggal muter muter keliling kolam
sampe capeekk
. akhirnya kami cuma kecipak kecipuk disitu karena kolam sm tinggi
badanku aja lebih dalem kolamnya , aku nggak berani ngapa-ngapain…
hahaa… takut tenggelem U_U main di umbul sampe badan kedinginan terus
mentas deh abis itu cari makan2. Umbul Dudo
Umbul dudo ini yang paling dangkal dan biasanya buat anak – anak , buat mandi jugaa , hehe
Menurut cerita, pada zaman dahulu pemandian yang berpagar tembok ini
ditemukan seekor kura-kura yang cukup besar dengan jenis kelamin jantan.
Oleh karena itu, dengan ditemukannya kura-kura jantan di umbul tersebut
hingga sekarang dinamakan Umbul Dudo. Dudo, dalam bahasa Jawa
berarti tidak mempunyai istri. Karena kura-kura jantan tadi cuma
sendirian maka dianggaplah kura-kura itu tidak memiliki pasangan hidup (dudo).
3.Umbul Ngabean
kalau umbul Ngabean bentuknya bunder/bulat .Menurut cerita, kolam ini pada zaman PB X khusus hanya dipergunakan mandi para keluarga Raja Kasunanan Surakarta. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kebersihan juga keindahan, oleh Raja ditugaskan seorang abdi dalem berpangkat Ngabehi sebagai penjaganya. Yang akhirnya umbul tersebut hingga sekarang disebut dengan nama Umbul Ngabean.
Event :
Setiap 2 hari sebelum ulan puasa, biasanya masyarakat emlaksanakan ritual/tradisi padusan yang katanya buat mensucikan / membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. selain itu juga ada masyarakat yang melakukan ritual kungkum / bersemadi di dalam air .
ReplyDeleteTerimakasih atas artikel anda yang menarik dan bermanfaat.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di
Pariwisata