Waduk atau reservoir dalam etimologi reservoir dari bahasa prancis
yang berarti gudang merupakan danau alam atau danau buatan, kolam
penyimpanan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air.
Waduk dapat dibangun dilembah sungai pada saat pembangunan sebuah
bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensial
seperti pembuatan tembok atau menuang beton. Istilah reservoir dapat
juga digunakan untuk menjelaskan penyimpanan air di dalam tanah seperti
air di bawah sumur.
Pemanfaatan waduk banyak sekali seperti PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air), penyedia air irigasi sawah, hidroelektrisitas, kontrol
sumber daya air, penyeimbang aliran, dan juga rekreasi. Hampir setiap
daerah memiliki minimal sebuah waduk untuk pemenuhan kebutuhan air
masyarakat salah satunya di daerah dekat Kota Solo yaitu di Sukoharjo
dengan waduknya Waduk Mulur.
Waduk Mulur
terletak di Desa Mulur, Bendosari Sukoharjo. Jika melakukan perjalanan
dari Kota Solo hanya memerlukan waktu 45 menit untuk menuju waduk mulur.
Dari Solo ke arah wonogiri sampai pasar sukoharjo lurus sedikit hingga
ada lampu merah belok kiri dan lurus ikuti jalan itu pelancong akan
sampai ke waduk mulur. Waduk ini adalah sunagi yang dibendung pada masa
penjajahan.
Jalansolo melakukan review ke
Waduk Mulur dan mendapati bahwa waduk ini merupakan tempat liburan tanpa
harus mengeluarkan biaya banyak, cukup untuk uang bensin dan makan.
Karena untuk memasuki kawasan waduk tidak perlu membayar HTM (Harga
Tiket Masuk), tempat ini asyik untuk rekreasi keluarga maupun teman.
Lokasi yang mudah di akses dan ketika sampai di lokasi udara serta
suasana sejuk membuat kebanyakan orang untuk berkunjung dan berekreasi
meskipun sekedar melepas kejenuhan dalam aktifitas sehari-hari.
Waduk Mulur
selain sebagai tempat rekreasi kami juga melihat banyak laki-laki yang
duduk bersampingan di pinggir kolam dengan memegang sebuah tongkat
bertali masuk ke air berharap umpan yang di pasang dimakan ikan, ya
mereka sedang memancing ikan. Kemudian terdapat lagi kotak-kotak yang
berjajar di tengah waduk, biasa disebut sebagai karamba para petani.
Para pengunjung bisa langsung membeli ikan ditempat ini, dilayani
langsung oleh para petani karamba. Kebanyakan ikannya yaitu nila, gurame
dan jambal.
Setiap pagi sampai sore banyak orang yang berdatangan untuk
berekreasi, memancing maupun melakukan aktifitas pelepas lelah lainnya,
tempat ini juga sering digunakan oleh anak sekolah untuk melakukan
kegiatan luar sekolah seperti bermain di alam maupun kegiatan outbound.
Fasilitas maupu pengelolanya cukup profesional, disekitar waduk juga
terdapat tempat untuk latihan olahraga panahan dan ada juga lapangan
tennis, restaurant yang menyediakan beberapa masakan aneka ikan.
0 comments:
Post a Comment
Tata tertib berkomentar :
1. Komentar harus relevan dengan konten yang dibaca
2. Gunakan bahasa yang baik dan sopan
3. Tidak mengandung unsur SARA or Bullying.
4. Dilarang SPAM. Exp: Nice gan, Makasih Gan, dll
5. Dilarang menyisipkan link pada isi komentar. Aktif ataupun tidak.
Berlakulah dengan bijak dalam menggunakan sarana publik ini. Baca dan pahami isinya terlebih dahulu, barulah Berkomentar. Terimakasih.